Selamat datang di Blog PENDIDIK
semoga saat berkunjung mendapatkan sesuatu yang berguna

Jumat, 26 Februari 2010

Ringkasan Teologi Sistimatika 3

Doktrin Kristus dalam sejarah
            Pembahasan ini diawali dengan pembelajaran mengenai doktrin Kristus dalam sejarah yang dibagi dalam 3 pokok pembahasan. Yang pertama mengenai hubungan antara manusia d
an Kristus berikutnya pemikiran manusia tentang Kristus sebelum zaman reformasi gereja. Pembahasan terakhir pada bab ini masih merupakan pemikiran manusia mengenai Kristus akan tetapi yang muncul setelah zaman reformasi gereja di mana Protestan memisahkan diri dari Katolik.
Doktrin manusia dan doktrin Kristus memiliki kaitan yang sangat
erat, doktrin ini menunjuk kepada manusia sebagai mahluk yang dianugrahi berbagai hal istimewa dari Allah, yang masih membawa sebagian sisa kemuliaan asasnya, yaitu kebebasan yang benar dan kebenaran asli serta kesuciannya. Kristologi adalah bagian dari jawaban atas kebutuhan pertolongan Ilahi dari keberdosaan manusia. Kristologi memperkenalkan kita kepada karya Allah dan bagaimana Allah datang untuk menyingkirkan penghalang antara manusia dengan Allah.
Nama-nama Kristus
            Ada lima nama yang dibahas, sebagian menyatakan natur-Nya, nenunjukkan kedudukan jabatan-Nya, dan dari karya yang merupakan tujuan-Nya datang kedalam dunia ini.
Nama Yesus adalah bentuk bahasa Yunani dari kata bahasa Ibrani Jehoshua, Joshua, Yos 1: 1; Zak 3:1, atau Jeshua Ezra 2:2. Pendapat lain mengatakan berasal dari akar kata yasha yang artinya menyelamatkan.
Nama Kristus adalah nama jabatan, nama mesias. Nama Kristus ini merupakan bentuk yang setara dengan nama Maschiach yanng dipakai dalam Perjanjian Lama ( diambil dari kata mashach yang artinya mengurapi). Pengurapan ini tanda pemilihan atas seseorang, peneguhan suatu hubungan sakral (I Sam 24:6 ; II Sam 1:14), Suatu pengurapan Roh pada yang diurapi (I Sam 16:13). Pengurapan ini berlaku untuk memberi kualifikasi bagi Yesus untuk melaksanakan tugas-Nya yang maha besar.
            Nama Anak Manusia dalam Perjanjian Lama dapat ditemukan dalam Mazmur 8:4, Dan 7:13,Yehz. Yesus sendiri memakai nama Anak Manusia untuk menunjukkan diri-Nya lebih dari 40 kali dalam kesempatan berbeda.
            Nama Anak Allah dipakai dalam Perjanjian Lama untuk berbagai macam tujuan : bagi bangsa Israel ( Kel 4:22; Yer 31:9; Hos 11:1), pemimpin Israel, para malaikat dan orang –orang yang sangat setia secara umum. Di dalam bangsa Israel nama itu memperoleh arti teokratis yang sangat penting. Nama ini diterapkan pada-Nya dalam pengertian
a.       Jabatan atau Mesianik,        b.         Tritunggal        
c.       Kelahirannya                      d.         Etis-religius
Nama Tuhan dipakai untuk menyebut Allah dalam Septuaginta ( sebagai nama yang setara dengan Yehovah, pengganti nama Adonay.
Natur kristus
            Gereja menerima doktrin dua natur dalam satu pribadi. Kaum Rasionalis menyeranng dokrin ini dengan mengatakan bahwa doktrin ini tidak diperlukan.
Bukti Alkitab tentang kelahiran Kristus sedemikian banyaknya sehingga tak satupun orang yang mengakui Alkitab sebagai Firman Allah yang tidak bersalah.
Dalam Perjanjian Lama. Sebagian orang telah menunjukkan kecenderungan untuk menyangkal bahwa Perjanjian Lama berisi nubuat tentang Mesias Ilahi, tetapi sesungguhnya tidak dapat diterima berdasarkan ayat Maz 2:6-12; Ibr 1:5; Yes 9:6; Yer 23:6.
Dalam Surat-surat Paulus dan tulisan Yohanes. Dalam injil Yohanes pandangan yang paling dimuliakan tetang pribadi Kristus dapat kita temukan dalam ayat Yoh 1:1-3; 1 Yoh 1:3.
Dalam surat-surat Paulus dan juga surat Ibrani Rom 1:7; 9:5; II Kor 5:10; Ibr 1:1-3; 5-8; 5:8.
Dalam Injil Sinoptik  menggambarkan Yesus sebagai manusia yang sepenuhnya historis yang berbeda sekali dengan gambaran ideal dalam Injil Yohanes, tetapi telah terbukti bahwa Kristus sama Ilahinya dan sama benarnya dengan Kristus dalam Injil Yohanes. Kritus adalah pribadi supranatural sepenuhnya, Anak Manusia dan Anak Allah.
Dalam Kesadaran Diri Yesus sendiri. sesungguhnya tidaklah mungkin bagi kita untuk memiliki pengetahuan apapun tentang kesadaran diri Yesus, kecuali melalui firman-Nya. Injil tidak ragu-ragu lagi mengakui bahwa yesus memang sepenuhnya sadar akan keberadaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa ( Mat 11:27; Luk 10:22; Mark 12:6; 28:19 ).
            Bukti-bukti Alkitab tentang Kemanusia Kristus yang sungguh nyata. Satu-satunya keilahian yang masih disebutkan banyak orang tentang Yesus adalah kemanusian-Nya yang sempurna. Yesus menyebut dirinnya sendiri manusia dan disebut demikian juga oleh yang lain (Yoh 8:40; Kis 2:22; Rom 5:15). Tuhan datang dan dinyatakan dalam daging, menunjukkan natur manusia-Nya ( Mat 26:26,28,38; Luk 23:46; Yoh 11:33).
            Bukti kemanusia Kristus yang tidak berdosa. Kristus bukan saja memiliki kesempurnaan natural, tetapi juga kesempurnaan moral dan integritas yaitu ketidak berdosaan (Luk 1:35; Yoh 8:46; II Kor 5:21; Ibr 4:15; I Yoh 3:5). Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya manusia yang ideal ( Ibr 2:8,9; I Kor 15:45; II Kor 3:18).
            Perlunya kedua natur itu dalam Kristus
Perlunya kemanusiaan-Nya. Karena manusia berdosa, maka hukuman dosa haruslah ditanggung oleh manusia ( Yoh 12:27; Kis 3:18; Ibr 2:14).
Perlunya Keilahiaan-Nya bertujuan a) Ia dapat membawa korban yang nilainya tanpa batas dan memberikan ketaatan yang sempurna kepada hukum Allah, b) Ia dapat menanggung murka Allah dan membawa penebusan, sehingga Ia dapat membebaskan orang lain dari kutukan hukum, c) Ia dapat menerapkan buah-buah Karya-Nya yang telah diselesaikan-Nya.
Manusia, dengan hidupnya yang telah rusak, tidak dapat membayar upah dosa atau melakukan ketaatan yang sempurna kepada Allah.
Kesatuan Pribadi Kristus
Pada bab ini membahas mengenai kesatuan pribadi (unipersonalitas) Kristus. Konsili Chalcedon yang telah menetapkan doktrin dua natur Kristus menyatakan bahwa Ia “dikenal dalam dua natur, tidak tercampur, tidak berubah, tidak terbagi, tidak terpisah; perbedaan kedua natur sama sekali tidak disingkirkan oleh kedua natur itu, tetapi sifat masing-masing natur tetap dipertahankan dan ada bersama-sama dalam satu pribadi dan satu subsistensi, tidak saling terpisah atau terbagi menjadi dua pribadi dan inilah yang disebut dengan unipersonalitas Kristus. Di bab ini juga diulas bagaimana pernyataan tentang pandangan Gereja berkenaan dengan Pribadi Kristus. Ada 6 pernyataan di mana pandangan gereja dapat dikemukakan, yaitu:
a)          Hanya ada satu pribadi saja dalam diri Pengantara: Logos yang tidak dapat berubah. Logos memperlengkapi dasar pribadi Kristus. b) Natur manusiawi Kristus tidak membentuk satu pribadi manusia. Logos tidak mengambil pribadi manusia, sehingga kita mendapati dua pribadi dalam diri Sang Pengantara, tetapi Ia hanya mengambil natur manusia. c) Pada saat yang sama, tidaklah benar mengatakan bahwa natur, manusiawi Kristus tidak berpribadi. d) Berdasarkan alasan tersebut kita sama sekali tidak boleh membicarakan natur manusia Kristus sebagai natur yang tidak sempurna atau tidak lengkap. e) Subsistensi pribadi ini tidak boleh dicampuradukkan dengan kesadaran dan kehendak bebas. f) Satu pribadi Ilahi,yang memiliki natur Ilahi sejak kekekalan, mengenakan natur manusia, dan sekarang memiliki keduanya.
Berkhoff memaparkan secara jelas mengenai kesatuan pribadi dari Kristus dan dia membahas dari berbagai sisi, dimulai dari bukti Alkitab atas kesatuan pribadi Kristus, akibat dari persatuan kedua natur dalam satu pribadi, kesatuan pribadi Kristus yang masih merupakan sebuah misteri, doktrin Lutheran tentang komunikasi atribut-atribut itu, doktrin kenosis dalam berbagai bentuk, serta teori inkarnasi bertingkat.
            Pembahasan mengenai doktrin Kristologi ini berlanjut pada bagian kedua mengenai keadaan Kristus yang diawali dengan pembahasan keadaan kehinaan-Nya. Pada awal bab pertama dipaparkan doktrin tentang keadaan Kristus secara umum kemudian pembahasan dilanjutkan ke dalam inti, yaitu mengenai keadaan kehinaan yang dibukakan melalui pembahasan mengenai inkarnasi dan kelahiran Kristus. Satu hal penting yang ditekankan adalah bahwa subyek inkarnasi bukanlah Allah Tritunggal, melainkan Pribadi kedua dalam Allah Tritunggal, yang mengambil natur manusia.
            Penderitaan yang dialami Yesus merupakan penderitaan yang dirasakan oleh tubuh dan jiwa yang disebabkan oleh berbagai alasan dan penderitaan ini sangat unik dan dalam pencobaan. Kemudian penderitaan yang berujung pada kematian Sang Juruselamatpun diulas baik itu dari sisi derajat kematian-Nya dan sifat yuridis kematian-Nya.
            Yesus Kristus, Sang Juruselamat, telah mengalami penderitaan, telah merasakan kehinaan tapi dibalik itu semua Kristus adalah mulia. Pada bab selanjutnya memaparkan keadaan kemuliaan Kristus. Untuk hal ini teologi Lutheran dan teologi Reformed memiliki beda pendapat. Teologi Reformed melihat pribadi Sang Pengantara, yaitu Manusia-Ilahi sebagai subyek kemuliaan, tetapi menekankan kenyataan bahwa tentu saja kemuliaan itu terjadi dalam natur manusia.
Jabatan Kristus
            Bab ini diawali dengan pendahuluan mengenai jabatan-jabatan Kristus secara umum. Dalam bab 1 dan 2 dipaparkan secara jelas mengenai jabatan Kristus, yaitu Kristus sebagai nabi dan Kristus sebagai Imam. Hal ini juga dipandang melalui sisi Alkitabiah dan dipaparkan juga bagaimana karya pengorbanan Kristus. Dalam bab  ini dijelaskan penyebab yang menggerakkan penebusan Kristus dan bagaimana pandangan historis bersangkutan dengan pentingnya penebusan Kristus. Untuk memperkuat gagasan dan pendapat itu didukung dengan bukti-bukti perlunya penebusan. Tapi tidak hanya sampai di situ ternyata banyak pihak yang tidak setuju terhadap doktrin kepentingan mutlak dari penebusan Kristus dan atas dasar itu, Berkhoff menyajikan keberatan – keberatan yang ada dan muncul di kalangan umat Kristiani.
Natur Penebusan Kristus
            Pada bab Berkhoff menawarkan penjelesan mengenai natur penebusan Kristus dan lebih berfokus pada pernyataan doktrin penggantian hukuman dari penebusan dan kali ini Berkhoff juga menyajikan keberatan-keberatan terhadap doktrin penebusan yang memuaskan tuntutan hukum atau sebagai pengganti hukuman.
            Sejak awal munculnya doktrin penebusan Kristus sudah banyak kontroversi yang muncul baik itu keberatan-keberatan terhadap doktrin ini atau sanggahan-sanggahan yang muncul. Ternyata tidak hanya keberatan, tapi teori-teori yang menyimpangpun muncul. Dalam buku ini Berkhoff membahas 7 teori-teori yang menyimpang tentang penebusan Kristus, yaitu a) teori-teori dari Gereja Abad Mula-Mula, b) Teori Pemuasan dari Anselmus (Teori Komersial), c) Teori Pengaruh Moral, d) Teori Teladan, e)Teori Pemerintahan, f)Teori Mistik, dan g) Teori Pertobatan dengan Pengganti.
Tujuan dan Jangkaun Penebusan Kristus
            Pada bab ini, Berkhoff memperjelas doktrin penebusan Kristus dengan memperjelas tujuan dan jangkuan penebusan Kristus dan Berkhoff menutup pembahasan mengenai Doktrin Kristologi ini dengan bab terakhir yang memaparkan mengenai syafaat Kristus yang mana pada bab ini dipaparkan secara jelas mengenai bukti Alkitab mengenai karya syafaat Kristus, Natur Karya Syafaat Kristus, Orang-orang dan Hal-hal yang didoakan-Nya, dan Ciri Khas Syafaat Kristus. Buku ini mepaparkan secara jelas bagaimana Yesus berinkarnasi untuk menyelamatan manusia.
Tanggapan
            Banyak sekali pengertian baru yang saya dapatkan setelah membaca buku ini (Berkhoff), apakah itu bertentangan dengan pengetahuan (apa yang saya yakini) ataupun yang sepaham. Tetapi yang ingin saya soroti dalam buku Berkhoff adalah tentang kebersamaan antara gereja Katolik dengan Protestan. Kaum Rasionalis menyerang doktrin dua natur dalam satu pribadi dengan mengatakan bahwa doktrin ini tidak diperlukan, akan tetapi gereja teguh pada pendiriannya dalam pengakuan kebenarannya itu, walaupun berkali-kali hal tersebut bertentangan dengan pikiran. Di sini Roma Katolik dan Protestan saling bahu-membahu (Berkhoff, 2003, hal.31). Di lihat dari tulisan ini alangkah indahnya jika antara Protestan dan Katolik saling bahu-membahu, tetapi nyatanya saat ini antara Katolik dan Protestan saling menjatuhkan, bahkan antara Protestan sendiri saling menjatuhkan. Tetapi jika ada yang salah diantaranya lebih baik saling membenarkan atau membawa ke jalan yanng benar, bukan malah mejatuhkan sehingga kita dapat membawa lebih banyak jiwa-jiwa baru kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Masukkan Code ini K1-77AE45-2
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com